| SELAMAT DATANG DI WEBSITE KUTAWARU BERSATU | DENGAN SEMANGAT PERJUANGAN MARILAH KITA BERSATU DEMI MENGGAPAI HARAPAN YANG LEBIH BAIK LAGI |

Banner 468 x 60px

Pelopor Pemersatu Karang Taruna Adhitya Karya & Karang Taruna Wiratama Jaya Kelurahan Kutawaru " TINGGALKAN YANG DULU, KERJAKAN YANG BARU , PEMUDA BERKARYA KUTAWARU MAJU "
 

Jumat, 28 Juli 2017

Lebih Separuh Calon Haji Cilacap dan Purbalingga Berisiko Tinggi.


Lebih Separuh Calon Haji Cilacap dan Purbalingga Berisiko Tinggi.

Kutawaru - Kantor Kementerian Agama Purbalingga dan Cilacap mencatat separuh lebih calon jemaah haji masuk kategori risiko tinggi lantaran usia tua dan penyakit kronis yang diderita.



Kepala Kemenag Cilacap, 


Jamun Effendi, mengatakan dari 1,024 calhaj yang tercatat, ada dua yang dipastikan urung berangkat ke Tanah Suci. Satu orang meninggal, satu orang lainnya terserang stroke berat, sehingga dinyatakan tak mampu menjalankan (tidak istitoah).

"Satu calhaj yang meninggal adalah almarhumah Ibu Tarti, warga Sikampuh Kecamatan Kroya. Sementara, calhaj yang tidak istitoah atas nama Suparso (70), warga Gunung Simping, Cilacap," kata dia, Sabtu, 22 Juni 2017.

Jamun menjelaskan, informasi yang diperolehnya, dari sebanyak 1.024 calhaj asal Cilacap, lebih dari 50 persennya merupakan calon jemaah haji berisiko tinggi. Pasalnya dilihat dari faktor usia, rata-rata sudah berusia tua dan banyak yang menderita penyakit.

Penyakit yang paling banyak diderita oleh calon jemaah haji antara lain hipertensi, stroke, gula darah, jantung, dan obesitas. Ada pula yang karena faktor usia sangat tua, bahkan ada yang berkategori sangat tua. Namun, para calon haji ini lolos tes kesehatan lantaran bisa hidup normal sambil mengonsumsi obat.


"Disebut ada 1,73 persen yang berusia di atas 80 tahun sampai 90 tahun. Berarti jumlahnya sekitar 20-an orang, ikut dalam rombongan haji Cilacap," sebut Jamun.

Untuk melayani jemaah berisiko sangat tinggi itu, kata Jamun, pihaknya memberikan pendampingan khusus, terutama oleh para ketua-ketua regu yang anggotanya ada calon jemaah haji berisiko tinggi. Dinas Kesehatan Cilacap, ujar dia, juga lebih intensif mendampingi calhaj yang risiko tinggi ini.

Sementara, Kepala Kemenag Purbalingga, Akhmad Muhdzir, mengatakan dari 813 calhaj Purbalingga, 400 orang di antaranya merupakan calhaj berisiko tinggi. Dari ratusan orang yang berisiko tinggi itu, tiga orang di antaranya dinyatakan tidak istitoah.

"Calhaj yang risiko tinggi mencapai 400 orang. Namun yang direkomendasikan untuk menunda keberangkatan hanya tiga orang. Yang lain masih dapat berangkat dengan catatan ada pendampingan," kata Muhdzir.

Muhdzir menjelaskan, sebagian besar 400 calhaj berisiko tinggi itu adalah calhaj dengan usia tua. Selain itu, ada pula yang menderita berbagai penyakit kronis. Akan tetapi, dia menjamin mereka akan didampingi khusus selama menunaikan ibadah haji di tanah suci.

"Menurut laporan dari Kepala Seksi Haji dan Dinas Kesehatan dari seluruh calhaj sudah siap melaksanakan ibadah haji baik secara fisik maupun mental," ujarnya.





 Sumber    :   Liputan6.com 

 Editor       :   Erik Stiyanto 
Read more...

Kamis, 27 Juli 2017

Peresmian Lapangan Krida Wiratama, dimeriahkan Drum Band Nomer 1 di Cilacap.

Peresmian Lapangan Krida Wiratama Lingkungan II.

Kutawaru - Tepat pada hari Selasa 25 Juli 2017 diadakan acara peresmian Lapangan Krida Wiratama Kelurahan Kutawaru. Pada peresmian tersebut dihadiri oleh Lurah Kutawaru,  RT, RW Selingkungan II, Kepala Lingkungan 2, Tokoh Masyarakat, Guru, Tokoh Pemuda, Sesepuh bini sepuh sebagai tamu undangan. 


Acara yang secara resmi di buka oleh Ketua Panitia Pembangunan Lapangan Krida Wiratama, Muji Sugito itu tandai dengan pelepasan balon udara oleh Lurah Kutawaru Bapak Kabul Widodo,SE. yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.

Agenda tersebut di awali dengan pembacaan do’a oleh Bapak Adwan yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan dan laporan dari Ketua Panitia Muji Sugito menyampaikan rasa syukur bisa mengadakan acara ini. Beliau juga menambahkan bahwa pembuatan  Lapangan Krida Wiratama atas kerja keras warga masyarakat selingkungan 2 dan diawali swadaya masyarakat, berkat kerja keras masyarakat sehingga bisa terwujud lapangan baru khususnya dilingkungan II.

Sebagai penutup acara dimeriahkan Drum Band Genderang Cahaya Samudra oleh Siswa - siswi Taruna SMK Pelayaran Samudra Cilacap.










 






Editor         : Erik Stiyanto



Read more...

Rabu, 26 Juli 2017

Layang-layang Picu Pemadaman Listrik 800 Ribu Pelanggan

Layangan Memicu Pemadaman Dicilacap !!!


Kutawaru Bersatu - Layang-layang pada musim kemarau dan angin timuran marak di berbagai daerah, termasuk di wilayah pesisir mulai Kebumen hingga Cilacap, Jawa Tengah. Tak hanya anak kecil, seringkali layang-layang dimainkan oleh orang dewasa dengan berbagai bentuk dan fitur, mulai ukuran sedang hingga berukuran raksasa.

Ada layang-layang yang terbuat dari kertas, alumunium foil, dan plastik. Bahkan, sebagian layang-layang di Cilacap dan Kebumen dibuat dari plastik dan dipasangi lampu agar layang-layang bisa diterbangkan malam hari dan kerlap-kerlip di ketinggian.

"Mereka tak sadar bahwa itu membahayakan. Apalagi jika diterbangkan dekat dengan jaringan PLN," kata Kepala Humas PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Cilacap, Slamet Agus Budiono, Rabu malam, 26 Juli 2017.


Slamet mengatakan, akibat layang-layang menyangkut jaringan, sebanyak 800 ribu lebih pelanggan PLN APJ Cilacap mengalami pemadaman listrik antara Mei hingga Juli 2017 ini. Layang-layang berbagai fitur itu memicu hubungan arus pendek atau korsleting yang memicu swith off atau listrik padam.

"Bahwa ada sekitar 800 ribu-an lah ya. Itu kejadiannya mulai bulan Mei hingga bulan ini. Itu kan terjadi di beberapa tempat, wilayah layanan APJ Cilacap," ujarnya.

Slamet menjelaskan, laporan berbagai kasus layang-layang

nyangkut itu mulai di Daerah Kebumen, Gombong, Cilacap Timur, Cilacap Kota, dan Cilacap Timur.

"Kalau nyenggol jaringan yang terjadi kebanyakan seperti kasusnya. Memang, gangguan yang terjadi 85 persen yang terjadi sekarang layang-layang trennya," kata dia menerangkan.

Ia menjelaskan, hampir seluruh jenis layang-layang berbahaya jika mengenai kabel PLN yang tak berpengaman. Namun, dia menyebut layang-layang yang terbuat dari kertas kado alumunium foil paling berbahaya. Pasalnya, saat terkena jaringan listrik, kertas yang bersifat konduktor itu (menghantarkan panas) akan menyebabkan hubungan arus pendek antara saluran positif dengan negatif.

Tak hanya itu, menurut Slamet, layang-layang yang terbuat dari kertas biasa pun bisa berbahaya jika menyangkut di kabel jaringan. Pasalnya, saat dibiarkan menggelantung, saat hujan atau terkena embun, air yang terkandung dalam kertas juga menjadikan kertas bersifat konduktif dan memicu hubungan arus pendek.

"Layang-layang itu kan lebarnya 3 meter, Mas. Lha, terus, kalau malam-malam kayak di Kroya, Cilacap dan sebagainya itu kemudian malamnya itu kan dikasih lampu. Lampu itu, nanti ada sedikit kabelnya. Itu banyak yang turun, nanti nyenggol jaringan," ujarnya.

Begitu pula dengan layang-layang biasa, yang terbuat dari kertas. Saat menyangkut di jaringan, saat basah oleh air hujan atau embun, juga dapat memicu arus pendek dan memicu pemadaman otomatis.

"Layang-layang yang mengenai jaringan juga membayakan bagi orang yang bermain. Sebab, ada beberapa jenis tali layangan yang bersifat konduktor," ujarya.

Untuk itu, pihaknya telah berkirim surat kepada Bupati Cilacap dan Kapolres Cilacap untuk melakukan imbauan dan surat edaran agar masyarakat tak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik agar tak memicu pemadaman listrik. Selain itu, Bupati diharapkan membuat surat edaran yang melarang masyarakat membuat layangan dari bahan bersifat konduktif.




Sumber   : www.serayunews.com

Editor      : Erik Stiyanto
Read more...