| SELAMAT DATANG DI WEBSITE KUTAWARU BERSATU | DENGAN SEMANGAT PERJUANGAN MARILAH KITA BERSATU DEMI MENGGAPAI HARAPAN YANG LEBIH BAIK LAGI |

Banner 468 x 60px

Pelopor Pemersatu Karang Taruna Adhitya Karya & Karang Taruna Wiratama Jaya Kelurahan Kutawaru " TINGGALKAN YANG DULU, KERJAKAN YANG BARU , PEMUDA BERKARYA KUTAWARU MAJU "
 

Kamis, 03 Agustus 2017

BPBD Cilacap Salurkan Bantuan Air Bersih ke Desa Bojong Kawunganten

BPBD Cilacap Salurkan Bantuan Air Bersih ke Desa Bojong Kawunganten.

Kutawaru - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap masih menginventarisir warga masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih. Bantuan tersebut akan segera dikirimkan, apabila surat permohonan bantuan yang dikirimkan oleh kepala desa setempat diterima oleh BPBD Cilacap. 

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, Rabu (2/8/2017) menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya telah menerima permohonan bantuan dari Kepala Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten Cilacap.

“Di desa itu (Bojong) ada 324 KK yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih, karena intensitas hujan yang turun mulai berkurang sejak beberapa pekan terakhir. Oleh karena itu kami tindaklanjuti dengan mengirimkan bantuan air bersih”, katanya.

Menurut Tri Komara, permintaan serupa sebelumnya juga disampaikan oleh Kepala Desa Grugu Kecamatan Kawunganten. Namun bantuan sempat dihentikan, karena hujan turun dan bisa memenuhi tangki air bersih milik warga. Demikian juga Desa Binangun Kecamatan Bantarsari yang mengirimkan surat permohonan bantuan air bersih, telah mendapat bantuan dari BPBD dan PMI Cilacap. Desa-desa tersebut secara geografis berada di dekat pantai, sehingga sumber air warga kerap mengalami intrusi dan terasa asin.

“Kami mensiagakan tiga kendaraan pengangkut air. Dua unit digunakan untuk dropping air bersih, dan satu merupakan kendaraan water treatment yang mengangkut air siap minum”, tambahnya.

Selain wilayah Kawunganten, dua kecamatan lain yang masuk dalam zona krisis air bersih yakni Kecamatan Patimuan, Gandrungmangu, dan Bantarsari. Sebab sebagian wilayah tersebut belum terjangkau layanan PDAM dan berdekatan dengan Laguna Segara Anakan dan daerah aliran sungai Cibereum, sehingga kerap terpengaruh intrusi laut.(don)






Sumber    : cilacapkab.go.id

Editor       : Erik Stiyanto