Lima Bocah ABG Nekad Sebrangi Sungai, di Kedungreja Satu Tewas
Kutawaru - Keceriaan 5 bocah yang hendak pergi bermain ini mendadak menjadi
tragedi. Mereka nekad menyebrangi sungai yang lebarnya sekitar 30 meter
dengan cara berenang, satu diantaranya tenggelam. Bocah yang baru
berusia 13 tahun itu tak bisa diselamatkan. Ironisnya, salah satu
diantara mereka tersebut ternyata adik.
Peristiwa tragis
itu terjadi pada Selasa (1/8/2017) siang, di Sungai Cibeurem Desa
Kaliwungu Kecamatan Kedungreja.
Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto Sik melalui Kapolsek Kedungreja AKP
Tri Suryo Irianto menjelaskan, kejadian itu berawal ketika lima bocah
terebut akan pergi bermain. Sekitar pukul 13.00 WIB, kakak beradik Hafid
dan Sayid yang baru pulang sekolah itu berpamitan kepada ibunya,
Khotijah (41) untuk pergi mencari ikan. Mereka bersama tiga temannya,
yaitu Lusiman (13) dan Rizal Hanafi (13) warga RT 03 Rw 02 Dusun
Kaliadem Desa Kaliwungu serta Joko (13) warga RT 04 RW 06 Dusun Bojong
Desa Kaliwungu.
“Hafid dan Sayid merupakan warga Dusun Kalireja Desa Kaliwungu.
Bersama ketiga temanya, mereka menuju ke Sungai Apur di Desa Cisumur
Kecamatan Gandrungmangu sekitar pukul 14.00 WIB,” jelasnya kepada
serayunews.com, Selasa (8/1/2017) sore.
Dalam perjalanan, mereka sampai di Sungai Cibeureum yang berada di
Dusun Wungusari RT 01 RW 04 Desa Kaliwungu Kecamatan Kedungreja. Untuk
diketahui, sedimentasi lumpur bertahun tahun mengakibatkan pendangkalan
pada sungai yang bermuara di laguna Segara Anakan tersebut. Sehingga,
bagi warga maupun warga sekitar menganggap sungai tersebut tidak terlalu
dalam. Begitu juga dengan lima bocah tersebut, mereka berani berenang
untuk menyebrang sungai dengan lebar sekitar 30 meter. Padahal,
kedalaman sungai rata rata antara 3 hingga 5 meter. Empat bocah
berhasil sampai dengan selamat ke seberang sungai. Namun nahas, Hafid
tidak kuat berenang sehingga tenggelam terbawa arus sungai.
“Mengetahui Hafid tenggelam, keempat bocah yang berhasil menyebrang
berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar yang mendengar langsung
berusaha menolong korban yang sudah terbawa arus sekitar 10 meter dari
lokasi tenggelam,” kata Kapolsek.
Berusaha memberikan pertolongan, warga kemudian mengevakuasi Hafid ke
daratan. Mereka mencoba mengeluarkan air pada tubuh Hafid engan cara
mengangkat kedua kaki dengan posisi tubuh terbalik. Hal itu dilakukan
untuk mengeluarkan air pada tubuh korban. Sayangnya, putra pasangan
Ahmad dan Khotijah itu tak bisa diselamatkan. Warga kemudian melapor ke
Mapolsek Kedungreja.
“Warga sudah memberikan pertolongan, tetapi setelah dicek korban
sudah tidak bisa bernafas. Mereka kemudian mengantar jasad korban kepada
keluarga,” ungkapnya.
Mendapat laporan tersebut, kata dia, pihaknya mendatangi rumah korban
bersama tim medis dari Puskesmas Kedungjrea. Dari hasil olah TKP dan
pemerikaan para saksi, tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiyaan
maupun kekerasan pada tubuh korban. Selanjutnya, petugas membuat berita
acara penolakan autopsi korban untuk keluarga korban. Jenazah korban
diserahkan kepada keluarganya untuk dilakukan pemkaman sebagaimana
mestinya
“Tidak ada tanda luka, benturan atau apaun pada tubuh korban. Korban tidak kuat berenang sehingga tenggelam,” pungkasnya.
Sumber : serayunews.com
Editor : Erik Stiyanto
Posting : Kutawaru Bersatu