| SELAMAT DATANG DI WEBSITE KUTAWARU BERSATU | DENGAN SEMANGAT PERJUANGAN MARILAH KITA BERSATU DEMI MENGGAPAI HARAPAN YANG LEBIH BAIK LAGI |

Banner 468 x 60px

Pelopor Pemersatu Karang Taruna Adhitya Karya & Karang Taruna Wiratama Jaya Kelurahan Kutawaru " TINGGALKAN YANG DULU, KERJAKAN YANG BARU , PEMUDA BERKARYA KUTAWARU MAJU "
 

Rabu, 02 Agustus 2017

Lima Bocah ABG Nekad Sebrangi Sungai, di Kedungreja Satu Tewas !

Lima Bocah ABG Nekad Sebrangi Sungai, di Kedungreja Satu Tewas

Kutawaru - Keceriaan 5 bocah yang hendak pergi bermain ini mendadak menjadi tragedi. Mereka nekad menyebrangi sungai yang lebarnya sekitar 30 meter dengan cara berenang, satu diantaranya tenggelam. Bocah yang baru berusia 13 tahun itu tak bisa diselamatkan. Ironisnya, salah satu diantara mereka tersebut ternyata adik. 

Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (1/8/2017) siang, di Sungai Cibeurem Desa Kaliwungu Kecamatan Kedungreja.



Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto Sik melalui Kapolsek Kedungreja AKP Tri Suryo Irianto menjelaskan, kejadian itu berawal ketika lima bocah terebut akan pergi bermain. Sekitar pukul 13.00 WIB, kakak beradik Hafid dan Sayid yang baru pulang sekolah itu berpamitan kepada ibunya, Khotijah (41) untuk pergi mencari ikan. Mereka bersama tiga temannya, yaitu Lusiman (13) dan Rizal Hanafi (13) warga RT 03 Rw 02 Dusun Kaliadem Desa Kaliwungu serta Joko (13) warga RT 04 RW 06 Dusun Bojong Desa Kaliwungu.

“Hafid  dan Sayid merupakan warga Dusun Kalireja Desa Kaliwungu. Bersama ketiga temanya, mereka menuju ke Sungai Apur di Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu sekitar pukul 14.00 WIB,” jelasnya kepada serayunews.com, Selasa (8/1/2017) sore.
Dalam perjalanan, mereka sampai di Sungai Cibeureum yang berada di Dusun Wungusari RT 01 RW 04 Desa Kaliwungu Kecamatan Kedungreja. Untuk diketahui, sedimentasi lumpur bertahun tahun mengakibatkan pendangkalan pada sungai yang bermuara di laguna Segara Anakan tersebut. Sehingga, bagi warga maupun warga sekitar menganggap sungai tersebut tidak terlalu dalam. Begitu juga dengan lima bocah tersebut, mereka berani berenang untuk menyebrang sungai dengan lebar sekitar 30 meter. Padahal, kedalaman sungai rata rata antara 3 hingga 5 meter. Empat bocah  berhasil sampai dengan selamat ke seberang sungai. Namun nahas, Hafid tidak kuat berenang sehingga tenggelam terbawa arus sungai.
“Mengetahui Hafid tenggelam, keempat bocah yang berhasil menyebrang berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar yang mendengar langsung berusaha menolong korban yang sudah terbawa arus sekitar 10 meter dari lokasi tenggelam,” kata Kapolsek.
Berusaha memberikan pertolongan, warga kemudian mengevakuasi Hafid ke daratan. Mereka mencoba mengeluarkan air pada tubuh Hafid engan cara mengangkat kedua kaki dengan posisi tubuh terbalik. Hal itu dilakukan untuk mengeluarkan air pada tubuh korban. Sayangnya, putra pasangan Ahmad dan Khotijah itu tak bisa diselamatkan. Warga kemudian melapor ke Mapolsek Kedungreja.
“Warga sudah memberikan pertolongan, tetapi setelah dicek korban sudah tidak bisa bernafas. Mereka kemudian mengantar jasad korban kepada keluarga,” ungkapnya.
Mendapat laporan tersebut, kata dia, pihaknya mendatangi rumah korban bersama tim medis dari Puskesmas Kedungjrea. Dari hasil olah TKP dan pemerikaan para saksi, tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiyaan maupun kekerasan pada tubuh korban. Selanjutnya, petugas membuat berita acara penolakan autopsi korban untuk keluarga korban. Jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk dilakukan pemkaman sebagaimana mestinya
“Tidak ada tanda luka, benturan atau apaun pada tubuh korban. Korban tidak kuat berenang sehingga tenggelam,” pungkasnya.




Sumber   : serayunews.com

Editor      : Erik Stiyanto

Posting    : Kutawaru Bersatu