Salah satu Tim Badan Petanahan Kabupaten Cilacap Wisnu selaku koordinator Wilayah Kelurahan Kutawaru menjelaskan, di
Kelurahan Kutawaru ada 300 bidang tanah yang diajukan untuk sertifikasi melalui
Prona (Sehat) Nelayan yang dibagi dalam 2 Kloter, Masing - masing Kloter ada 150 Sertifikat. Namun saat ini yang diserahkan kepada masyarakat masih sebanyak 139 sertifikat yang terdaftar dalam Kloter Pertama.
Sementara sertifikat sisanya Kloter Pertama yang belum dibagikan ada 12 akan diselesaikan dalam waktu dekat. "Untuk sisa pemohon Prona yang belum diserahkan 150 bidang lagi semuanya masuk dalam Kloter tahap kedua , akan kami tuntaskan secepatnya," tegasnya.
Sementara sertifikat sisanya Kloter Pertama yang belum dibagikan ada 12 akan diselesaikan dalam waktu dekat. "Untuk sisa pemohon Prona yang belum diserahkan 150 bidang lagi semuanya masuk dalam Kloter tahap kedua , akan kami tuntaskan secepatnya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua
Rukun dan Lurah Kutawaru berharap, tahun depan pihaknya bisa mendapatkan 500
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Maksudnya, tanah yang ada di Kelurahan
Kutawaru, baik untuk disertifikatkan atau tidak tetap diukur oleh BPN Kabupaten
Cilacap. "Jadi tanah yang ada di Kelurahan tetap dibuatkan peta
bidang," terangnya.
Pembagian: 139 Sertifikat tanah Prona diberikan kepada warga Kelurahan Kutawaru, Selasa (07/08/2018). (Erik Stiyanto/ https://kutawaru-bersatu.blogspot.com)
Dia mengimbau kepada
warga Kelurahan Kutawaru agar keterangan yang diberikan kepada petugas
betul-betul valid. Misalnya, keterangan yang jelas untuk status tanah, hibah,
waris atau jual beli, sebaiknya disampaikan secara detail kepada petugas. Tujuannya
agar sertifikat yang dibuat tidak bermasalah dengan hukum di kemudian hari.
Menurutnya, progam
yang disubsidi pemerintah ini sangat membantu untuk masyarakat. Karena jika
mereka mengurus sendiri tentu akan sangat keberatan, mulai dari biaya hingga
prosesnya.
Sambutan masyarakat
terhadap program ini cukup luar biasa. "Harapan desa, jika PTSL ini
berkelanjutan, maka kami akan mempunyai peta bidang yang sangat akurat,"
tandasnya. (ES/KB)
Penulis : Erik Stiyanto